Musim penghujan yang nyaris selalu disertai genangan air berlumpur di banyak jalanan jelas merisaukan karena ancaman karat di bodi bagian bawah. Tak saja itu, basahnya karpet dalam kabin akibat tetesan air dari sepatu kadang membuat pula tingginya kelembaban yang berakhir dengan munculnya karat.
Ditambah dengan rusaknya karet-karet penutup bodi bawah, maka rembesan air pada karpet akan menyebabkan munculnya karat lebih banyak di bagian alas kabin dalam. Apalagi, biasanya karat dalam kabin tak cepat nampak akibat adanya lapisan karpet yang menyatu dengan lantai mobil.
Musim penghujan ini seharusnya identik dengan kewaspadaan pemilik mobil akan munculnya karat. Sejumlah tips untuk mengantisipasi karat seperti disarankan David Binou dalam situs autopia car-care berikut ini layak untuk menjadi rujukan.
Semprot dengan air bertekanan.
Bila dalam keseharian mobil nyaris selalu melewati genangan air, lumpur, atau bahkan harus menapaki tanah liat, sekurangnya satu pekan sekali harus menjalani penyemprotan di bagian bawahnya. Idealnya gunakan jasa cuci steam yang menggunakan air hangat atau setidaknya penyemprot air bertekanan tinggi untuk keperluan tersebut.
Bila tidak, penyemprot kebun bisa pula dipakai. Namun, perlu menyakinkan derasnya air yang keluar bisa meruntuhkan tempelan tanah di bodi bawah. Gunakan sikat untuk membantu meluruhkan kotoran hingga bagian tersebut benar-benar bersih. Dengan kata lain, bersihkan bagian bawah secara detil demi mencegah cepat datangnya karat.
Umumnya bagian bawah mobil memang dilapisi cat anti karat. Namun, produk tersebut pula memiliki jangka waktu kedaluwarsa. Bila lapisan antikarat tak bisa benar-benar menyentuh seluruh permukaan bawah mobil, maka pembersihan dengan menyemprotkan air bertekanan akan membantu memperpanjang usia anti karat mobil bersangkutan.
Tambah kewaspadaan bagi penduduk pantai.
Bagi pemilik mobil di daerah pantai, rutinitas sepekan sekali menyemprotan bagian bawah jelas tak cukup. Sebab, lingkungan yang lebih 'berbau' garam akan lebih mempercepat datangnya karat. Yang penting adalah terus berupaya memperpanjang usia lapisan anti karat.
Apalagi, di musim penghujan, penyemprotan bagian bawah perlu lebih sering dilakukan. Begitu mendapati lapisan antikarat mengelupas, tak bisa tunggu waktu lama segera lakukan pengulangan pelapisan.
Musim penghujan yang nyaris selalu disertai genangan air berlumpur di banyak jalanan jelas merisaukan karena ancaman karat di bodi bagian bawah. Tak saja itu, basahnya karpet dalam kabin akibat tetesan air dari sepatu kadang membuat pula tingginya kelembaban yang berakhir dengan munculnya karat.
Ditambah dengan rusaknya karet-karet penutup bodi bawah, maka rembesan air pada karpet akan menyebabkan munculnya karat lebih banyak di bagian alas kabin dalam. Apalagi, biasanya karat dalam kabin tak cepat nampak akibat adanya lapisan karpet yang menyatu dengan lantai mobil.
Musim penghujan ini seharusnya identik dengan kewaspadaan pemilik mobil akan munculnya karat. Sejumlah tips untuk mengantisipasi karat seperti disarankan David Binou dalam situs autopia car-care berikut ini layak untuk menjadi rujukan.
Pasang lapisan plastik dan penahan lumpur.
Untuk menghindari rembesan basah di dalam kabin akibat tetesan air dari sepatu perlu memasang penutup plastik yang kini banyak diperdagangkan. Bentuknya serupa karpet, terbuat dari plastik dan lebih ringan hingga lebih mudah diangkat. Kegiatan itu perlu dilakukan bagi pemilik mobil dengan karpet berbahan nonkaret.
Ada baiknya selama musim penghujan mengantikan karpet dalam dengan yang berbahan karet atau plastik. Karpet berbahan venyl memang nampak lebih mewah namun saat penghujan membutuhkan ekstra perhatian. Pada musim penghujan, luangkan sedikit waktu lebih untuk selalu menurunkan karpet plastik begitu mobil masuk garasi.
Ini memudahkan untuk kontrol kondisi lantai, selain juga membuat karpet plastik cepat mengering karena berada di luar mobil. Bila memungkinkan, pasang penahan lumpur (mud flaps pada semua spatbor. Bagi sebagian orang, komponen ini dinilai tak sedap dipadang.
Tapi jangan lupa, mud flaps akan banyak membantu menahan tebaran lumpur di bagian baweah mobil. Setelah itu, periksa pula kemungkinan kerusakan karet di bagian bawah lantai. Bila telah keras atau bahkan retak, segera ganti dengan yang baru.
Kagiatan ini memang memerlukan alat dongkrak besar. Bila tak memiliki bisa memanfaatkan saat mobil dicuci di bengkel semprot yang banyak menggunakan lift.
Tangani secepatnya bila mendapati karat.
Bila mendapati mobil berkarat, jangan menunda lagi untuk memperbaikinya. Segera bawa ke bengkel untuk melakukan perbaikan. Untuk pencegahan awal, lakukan lokalisasi area karat dengan menhancurkan bagian yang mulai mengelembung.
Lakukan hingga ke bagian yang belum terjangkiti karat. Biarkan bagian itu berlobang dan lapisi dengan cat baru. Sekarang banyak diperdagangkan cat dalam botol kecil layaknya cat kuku.
Tinggal sebutkan merek dan jenis cat mobil, Anda pun akan mendapatkan warna cat yang tepat sama. Bila mungkin, tambal bagian yang keropos setelah sebelumnya dibersihkan dan dikeringkan dengan dempul dan ratakan sesuai estetika. Setelah di ampelas halus, baru oleskan cat dalam botol kecil itu. mobil selalu bersih dan kering saat diparkir di dalam garasi. Terutama setelah melalui genangan air di kawasan bergaram. Proses korositas air garam berlangsung lebih cepat, bisa mulai terjadi dalam hitungan jam.
Redaktur: Endah Hapsari